Mirip Akang

Suatu hari, teman-teman masa SMP mengajak saya untuk turut ikut serta meramaikan acara buka puasa bersama. Niatnya, acara buka puasa bersama tersebut hanya akan dihadiri beberapa orang saja, bukan acara buka bersama besar-besaran.

Karena memang sedang tidak ada jadwal yang bentrok, saya memastikan diri akan datang. Singkatnya, lokasi pertemuan sudah diberitahukan ke semua yang di undang. Karena saya tidak tau tempatnya, saya menghubungi Yudi (yang juga kebetulan akan datang).

Yudi mengetahui lokasi pertemuan. Karena rumah saya dan Yudi tidak terlalu jauh, akhirnya kami janjian untuk jalan bareng ke lokasi pertemuan.

---
Hari yang ditentukan akhirnya tiba. Sore hari, saya datang ke tempat janjian dengan Yudi. Ternyata Yudi tidak sendiri, dia bersama Eko. Tanpa melepas helm, saya menyapa dan bersalaman dengan mereka.

Karena waktu sudah hampir menunjukan pukul 5, kami segera bergegas. Takut-takut nanti jalanan macet dan kami telat sampai.

Setelah beberapa menit perjalanan, kami sampai ditempat pertemuan. Sebuah kafe kecil, yang keliatannya nyaman untuk makan-makan dan ngumpul sambil ngopi (tanpa sianida tentunya).

Setelah memarkir motor dan melepas helm, Eko segera menghampiri saya.

"Akang..." sambil cengengesan.

"Akang?" saya kebingungan dengan apa yang dikatakan Eko.

Yudi tersenyum melihat saya kebingungan.

"Rambut" ujar Yudi sambil menunjuk ke rambut saya.

"Rambut?" saya tambah bingung.

Beberapa menit kemudian teman-teman kami yang lainnya datang. Kami masuk dan memesan makanan.

...

Sambil menikmati hidangan buka puasa, saya membuka google dan mencari tau apa yang dikatakan Eko. Di dampingi penjelasan dari Yudi, belakangan saya tau kalau Akang yang dimaksud adalah seorang tokoh fiksi dari serial yang sedang ngetrend di televisi.

Karena jarangnya saya nongkrong di depan televisi, saya baru tau tokoh tersebut hari itu.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini